Jumat, 17 September 2010

Ilmu Sederhana Untuk Menyelamatkan Nyawa


Ilmu sederhana untuk menyelamatkan nyawa

Anak kami sakit panas. Tiap kali makan dan minum dia muntah. Dalam kondisi
lemah setelah dua hari sulit menelan makanan, kami hanya bisa untuk
berusaha
memberinya minum, dan itu tidak mudah. Setelah lewat empat hari, akhirnya
anak kami dibawa ke rumah sakit untuk diinfus.

Sesuai perkiraan, penyakitnya dikarenakan virus flu yang menyebabkan batuk
pilek hebat sehingga menurunkan secara drastis nafsu makan. Setelah masa
kritis hari kelima, anak itu mulai sembuh sendiri. Anak kami itu berusia 23

bulan.

Dehidrasi adalah ancaman kematian yang menyebabkan lebih dari satu juta
anak
di dunia meninggal dunia tiap tahunnya. Penyebab paling umum adalah diare
yang kabarnya menyebabkan lebih dari 1,5 juta anak kecil di negara
berkembang meninggal dunia setiap tahunnya. Lebih dari ¾ tubuh kita adalah
cairan. Kehilangan 10% saja akan menyebabkan organ-organ vital tidak
berfungsi, yang diikuti dengan kematian. Jika kejadiannya parah, seperti
pada kolera, kematian dapat terjadi hanya dalam waktu 8 jam.

Untuk mencegah dehidrasi cukup sederhana, berikan saja oralit. Kematian
dapat dihindari dengan pengetahuan sederhana ini.

Bagaimana cara membuat oralit? (bayangkan Anda di dusun kecil yang sulit
menemukan oralit sachet seperti halnya di kota)

James Grant, yang pernah menjabat sebagai direktur UNICEF selama beberapa
tahun, selalu membawa bungkusan paket dalam kantongnya : satu sendok teh
garam dan delapan sendok teh gula - bahan membuat oralit bila dicampurkan
dengan satu liter air. Ketika ia bertemu dengan para perdana menteri
negara-negara berkembang, ia akan mengeluarkan paket garam dan gula
tersebut, lalu berkata, " Apakah Anda mengetahui bahwa paket ini harganya
kurang dari satu cangkir teh dan dapat menyelamatkan ratusan ribu nyawa
anak-anak di negara Anda?"

= = =

Saya ingat cerita paket di kantong tersebut. Tapi saya tetap lupa cara
membuatnya. Saya harus membongkar kumpulan buku untuk menemukan Made to
Stick, buku yang memuat cerita tersebut. Sekarang, agar mudah ingat, saya
buatkan visualisasinya.

Jadi, resep Oralit untuk menyelamatkan jutaan nyawa adalah :
ORALIT = 1 sendok TEH GARAM + 8 sendok TEH GULA + 1 liter AIR

Sengaja kata TEH saya besarkan supaya kita selalu ingat bahwa yang
digunakan
adalah sendok teh. Lalu berapa banyak 1 LITER AIR itu?
1 LITER AIR = 5 GELAS NORMAL

(ukuran umumnya gelas adalah 200 cc air. Ada juga gelas yang 250 cc )

Supaya lebih ingat saya buatkan Rumus :

Jadi RUMUS AJAIBnya : 1 8 1 (1 sendok teh garam, 8 sendok teh gula, 1 liter

air).

Masih ada satu cerita lain. Ini kisah nyata yang membuat saya terus
bersedih.

Suatu ketika saya dengan teman-teman sedang makan sate. Kemudian seorang
teman menyatakan betapa ia ngeri setiap melihat sate yang potongannya
besar-besar.

"Kenapa?" tanya saya.

"Saya ingat keponakan yang meninggal karena makan sate," katanya. Dia

bercerita, waktu itu sedang ada syukuran dengan makan-makan. Dia masih
ingat
melihat si kecil keponakannya yang berlari-lari sambil membawa sate.
Usianya
sekitar 4 tahun.

Kemudian musibah datang. Anak kecil itu tercekik daging sate. Semua orang
berusaha menolong. Anak itu dibalik, dipukul-pukul belakang lehernya
(bahkan
sampai biru-biru, kata dia sambil matanya berkaca-kaca) . Daging sate tak
juga keluar. Lalu mereka mencari angkot untuk membawa anak itu ke rumah
sakit. Dia masih melihat anak kecil itu tersengal-sengal menarik nafas di
kendaraan. Pemandangan yang sungguh memilukan.

Tuhan berkehendak lain. Anak itu meninggal di perjalanan.

Sampai di rumah sakit, petugas memberi tahu bahwa untuk mengeluarkan benda
yang mencekik tenggorokan, cukup dengan memasukkan SEDOTAN MINUM ke
kerongkongan. Lalu hisap sehingga benda itu menempel. Lalu tarik.

Sesederhana itu.

Menangislah semua orang. Betapa sederhananya untuk menyelamatkan nyawa.
Betapa berharganya ilmu untuk menyelamatkan nyawa.

KALAU ANAK ANDA TERCEKIK MAKANAN KENYAL, keluarkan PAKAI SEDOTAN!

Semoga lebih banyak jiwa yang terselamatkan dengan pengetahuan sederhana
ini. Amin. Praying.gif

0 komentar:

Posting Komentar